Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak …. seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan….. tidurku
. . .
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Hendaklah... hendak.. hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah... tidak... tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah.. jangan.. jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah.. bukan ..bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
. . . . .
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut ….. berapi
Gurindam lagu. bergema takbir
Tiung bernyanyi, pohonan jati
Bertanam tebu, di pinggir bibir
Rebung berduri…… di hati
Laman memutih, pawana menerpa
Langit membiru, awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
Hendaklah... hendak.. hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah.. tidak... tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah.. jangan.. jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah.. bukan ..bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
(Hendaklah... hendak.. hendak kau rasa)
Aduh sayang...
(Puncaknya gunung hendak ditawan)
Tidaklah ...
(Tidaklah tidak tidak ku daya)
Tingginya.. tidak.. terlawan
(Janganlah.. jangan.. jangan ku hiba)
Aduh sayang ...
(Derita hati jangan dikenang)
Bukanlah....
(Bukanlah.. bukan ..bukan ku pinta)
Merajuk bukan berpanjangan