Kini maafkanlah akuBila ku menjadi bisu kepada dirimuBukan santunku terbungkamHanya hatiku berbatas 'tuk mengerti kamuMaafkanlah aku..
Wa~lau ku masih mencintai muKu harus meninggalkan muKu harus melupakan muMes~ki hatiku menyayangi muNurani membutuhkan muKu harus merelakan mu
Dan hanyalah dirimuYang mampu memahamikuYang dapat mengerti aku
Ternyata dirinyalahYang sanggup menyanjungmuYang ramah menyentuhmuBukanlah diriku
Wa~lau ku masih mencintai muKu harus meninggalkan muKu harus melupakan muMes~ki hatiku menyayangi muNurani membutuhkan muKu harus merelakan mu. . . . .Wa~lau ku masih mencintai muKu harus meninggalkan muKu harus melupakan muMes~ki hatiku menyayangi muNurani membutuhkan muKu harus merelakan mu