Tertutup sudah pintu, pintu
hatiku
Yang pernah dibuka waktu hanya
untukmu
Kini kau pergi dari hidupku
Ku harus relakanmu walau aku tak
mau
Berjuta warna pelangi di dalam
hati
Sejenak luluh bergeming menjauh
pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak, aku terdiam
sepi
Dengarlah matahariku, suara
tangisanku
Ku bersedih kar’na panah cinta
menusuk jantungku
Ucapkan matahariku, puisi tentang
hidupku
Tentang ku yang tak mampu
menaklukkan waktu
Oh…
Berjuta warna pelangi di dalam
hati
Sejenak luluh bergeming menjauh
pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak, aku terdiam
sepi
. . . . . .
Wo.. ho.. ho
Dengarlah matahariku, suara tangisanku
Ku bersedih kar’na panah cinta menusuk jantungku
Dengarlah matahariku, suara tangisanku
Ku bersedih kar’na panah cinta menusuk jantungku
Ucapkan matahariku, puisi tentang hidupku
Tentang ku yang tak mampu menaklukkan waktu
Oh…
Dengarlah matahariku, suara
tangisanku
Ku bersedih kar’na panah cinta
menusuk jantungku